Kakashi telah menetapkan keputusannya. Ia tak akan membiarkan rekannya
mati, ia tak akan membiarkan siapapun menyakiti Naruto, Kakashi akan
melindungi muridnya itu.
"Melindungi Naruto?" Obito bertanya, dengan tatapan yang seolah ragu
kalau Kakashi benar-benar bisa melakukan hal tersebut. Terlebih, lelaki
berpenutup mulut itu sudah tampak kelelahan.
"Aku ... Juga ..." Ucap Gai ikut-ikutan, dengan kondisi yang bahkan jauh
lebih memprihatinkan dari Kakashi. Setelah menggunakan jutsu tadi untuk
menghalau serangan Susano'o Madara, ia terlihat benar-benar kehabisan
tenaga.
"Dia berkata begitu meskipun kondisinya sudah sangat parah, apa semua shinobi Konoha memang seperti itu." Gumam Hachibi.
Naruto Chapter 609 - Akhir
Teks Version by www.Beelzeta.com
"Oarrghhhh!!!!!!!" Hachibi menghancurkan kayu-kayu yang melilit tubuhnya, "Daya ikat kayunya mulai melemah!" Ucap Hachibi.
"Oucch!" Gai yang juga telah terlepas dari ikatan kayu itu terjatuh di telapak tangan Hachibi.
"Hati-hatilah, Naruto!" Ucap Hachibi ke Naruto. "Kekuatan kayunya sama
seperti kekuatan Hokage pertama, ia juga bisa memblok kekuatan Bijuu!"
"Seperti milik kapten Yamato ya?"
"Kau cukup bagus dalam menggunakan mata kirimu." Ucap Obito, "Kau bahkan
bisa menggunakan Mangekyou. Tapi, ayo kita lihat apakah di dalam
kondisimu yang sekarang ini, kau masih bisa kembal dari dimensi lain!?"
Obito emulai serangannya. Mula-mula, ia mengeluarkan kayu dari tangan
kanannya untuk mencengkram tangan Naruto. Kemudian, ia bersiap untuk
menyerang Kakashi yang masih terduduk lemas dengan tangan kirinya.
"Tetaplah diam di dalam tempat sampah, Kakshi!"
"kakashi-sensei!!" Naruto tak membiarkan gurunya diserang, kemudian
dengan kepalanya ia menyerang dahi Obito. Tak sigap, lelaki yang
seharusnya bisa membuat serangan itu tembuspun malah terkena dan harus
terpental beberapa meter ke belakang.
Sementara itu, di dalam kubah api yang menyelimuti wadah ekor sepuluh, mulai tampak suatu tanda-tanda keretakan.
Hachibi khawatir, kemudian mulai fokus ke arah kubah itu, "Aku serahkan Obito padamu, biar aku mengurus yang itu!" Ucapnya.
Sementara itu, Obito yang sempat terjatuh kembali bangkit dengan cepat, kemudian menatap Naruto dengan wajah setengah kriputnya.
"Heh, sekarang aku bisa melihatnya dengan jelas." Ucap Naruto.
Kakashi masih kelelahan, dan Obito tak mengerti dengan apa yang Naruto
maksud. Kemudian, pemuda berambut kuning itupun melanjutkan, "Wajah
menderitamu itu!"
"!!!" Obito kesal dan kembali bersiap untuk menyerang. "Harusnya kau mengatakan itu pada orang yang ada di sebelahmu!!"
"Aku harus melakukan sesuatu terhadap guru Kakashi." Pikir Naruto, "Dia
benar-benar kelelahan setelah menggunakan terlalu banyak sharingannya.
Kalau dia sampai dihisap lagi ..."
"Naruto, tukar denganku!" Pinta Kyuubi.
"Hm?"
"Biar aku yang mengurusnya ..." Kyuubi meyakinkan.
"Tapi ..."
"Sudahlah, tukar saja!"
Merekapun bertukar posisi. "Hei bocah Kakashi, ulurkan tanganmu!" Pinta Kyuubi lewat tubuh Naruto.
"Kau ..."
"Cepat, ulurkan tanganmu!!"
Sebelum Obito menyerang, Kakashi segera mengulurkan tangannya. Kyuubi
mencengkramnya dan lalu ... Sungguh di luar dugaan. Dengan sengaja,
Kyuubi melempar tubuh Kakashi ke Obito, membiarkannya dihisap untuk
kedua kalinya oleh lelaki itu.
"..." Sejenak Naruto terdiam. Kemudian, "Uwaaaa!!!! Kurama!! Apa yang kau lakukan hah!!?"
"Sekarang kau bisa bertarung tanpa halangan lagi, cepat lakukan, Naruto!" Mereka kembali bertukar.
"Haah!? Siaal!!!!!!!" Naruto memukul dengan tangan Kyuubinya. Dan
seperti biasa, Obito mengirim bagian tubuhnya yang diserang menuju
dimensi lain, dan serangan Naruto hanya menembusnya begitu saja.
Tapi setelahnya ...
"Uhkkkk!!!!!" Obito memuntahkan darah.
"!!?" Naruto benar-benar tak mengerti, padahal serangannya hanya menembus perut Obito.
Ternyata, dikirimnya Kakashi ke dimensi lain bukanlah tanpa tujuan. Di
sana, kakashi dapat menyerang bagian tubuh Obito yang menghilang. Saat
Obito memindahkan bagian perutnya ke dimensi lain agar tidak terkena
serangan Naruto, Kakashi sudah menunggu di sana untuk menyerangnya.
"Sekarang kita telah mengetahui triknya, kalau kita berhati-hati, kita
bisa mengalahkannya." Ucap Kakashi, yang kelihatan sudah pulih dari rasa
lelahnya.
"Kakashi melakukannya dari sisi yang lainnya." Jelas Kyuubi. "Perbedaan
antara kau dan aku adalah aku bisa membagikan chakra dengan bebas. Aku
akan menjelaskan detailnya padamu nanti."
"Kapan kau memberikan chakra ke Kakashi?"
"Saat aku mencengkram tangannya."
"Jadi, sekarang dia ..."
"Ya. Chakranya sudah pulih dan dia bisa menggunakan kamui lagi untuk
kembali." Ucap Kyuubi. Dan benar saja, Kakashi kembali dari dimensi
lain.
"Guru Kakashi!!"
"Berterimakasihlah pada Kyuubi." Ucap Kakashi.
Di sisi lain, retakkan kubah yang menyelimuti Juubi semakin membesar.
Hachibi dan Naruto lainnya, entah yang asli atau bunshinnya, yang
diselimuti oleh chakra raksasa Kyuubi menggabungkan kekuatan dan
membentuk Bijuudama bersama-sama. Dari dua bijuu itu, terciptalah suatu
bola bijuu berukuran raksasa, dan masih terus membesar.
"Kita harus meledakannya sebelum ia keluar. Buat sebesar yang kau bisa!"
"Yaah, kami sudah siap, paman Bee dan Hatt-san!!"
Mereka telah siap dan ...
"Tembak!!!"
Bola raksasa itupun menyerang dan menghancurkan kubah tersebut.
"Yeah!! Sudah berakhir!!!"
"Uwaaah!!!!" Saking dahsyatnya, untuk sesaat terasa getaran gempa. Tampak juga ledakan yang begitu besar, dan ...
"Chakra Mazounya ...
Menghilang?"
"KIta berhasil!!! Kita berhasil melakukannya!!!"
"Yeah!!!!" Ucap senang Naruto dan yang lainnya.
"Apakah ini sudah berakhir?"
"Ya" Ucap Obito, "Akhir dari Dunia ini."
Chakra Mazou mungkin memang sudah menghilang. Akan tetapi, Juubi
tidaklah lenyap, ia malah telah berhasil dibangkitkan. Sesosol mahluk
yang mengerikan, dengan sepuluh ekor yang gagah di bawah terangnya sinar
bulan malam itu.
"Yah yah ...
Bisakah kita mulai sekarang?" Madara duduk dengan santainya, bersiap untuk menjalankan rencananya.